Thursday, May 7, 2015

Secara kronologi kita ketahui bahwa Nikodemus datang menemui Yeshua setelah kejadian pengusiran pedagang di Bait Suci, Nikodemus sebagai seorang pemimpin agama Yahudi yang menjadi anggota Sanhedrin mendengar dari orang-orang yang kembali melaporkan setelah bertemu dengan Yohanes Pembaptis mempelajari bahwa Yes 40:3 Ada suara yang berseru- seru:"Persiapkanlah di padang gurun jalan untuk TUHAN, luruskanlah di padang belantara jalan raya bagi Allah kitakemungkinan adalah Yohanes Pembaptis, dan tentunya intel-intel ahli Farisi dan Taurat mengikuti pergerakan Yohanes Pembaptis untuk mengumpulkan bukti-bukti pemenuhan nubuatan tersebut, pada waktu Yesus menampakan diri kepada masyarakat tersiar pula berita bahwa suara dari langit menyatakan “Inilah Anak-Ku yang kukasihi, Kepada-Nya-lah Aku berkenan” . Sebagai pemimpin dan pengajar Israel Nikodemus hapal luar kepala Kej 22:2 Firman- Nya:"Ambillah anakmu yang tunggal itu, yang engkau kasihi, yakni Ishak, pergilah ke tanah Moria dan persembahkanlah dia di sana sebagai korban bakaran pada salah satu gunung yang akan Kukatakan kepadamu” . Maz 2:7 Aku mau menceritakan tentang ketetapan TUHAN; Ia berkata kepadaku:"Anak- Ku engkau! Engkau telah Kuperanakkan pada hari ini. Yes 42:1 Lihat, itu hamba- Ku yang Kupegang, orang pilihan- Ku, yang kepadanya Aku berkenan. Aku telah menaruh Roh- Ku ke atasnya, supaya ia menyatakan hukum kepada bangsa .Ia juga mendengar mujijat di Kana, karena yang berpesta di Kana adalah orang Farisi, selama perayaan Paskah hingga Hari Raya Roti Tak Beragi Yesus mengadakan banyak tanda-tanda, walau apa yang diperbuat Yesus menentang hukum-hukum dan aturan yang dibuat manusia namun Nikodemus tahu tanda-tanda ini kalau bukan dari Tuhan tidaklah mungkin, namun satu hal yang mungkin dijadikan pertimbangan yang meragukan hatinya adalah Yesus ini katanya berasal dari Nazaret, sedangkan nubuatan nabi-nabi berkata Mesias berasal dari Bethlehem, Bethlehem adalah desa tempat Raja Daud lahir, bila ditelusuri lebih dalam lagi ahli Farisi tahu bahwa sejak jaman Boas, Obed , Isai dan Daud mereka semua berdomisili di Bethelehem, bahkan hingga jaman itu Bethlehem adalah “Rumah Roti” tempat peternakan hewan kurban terbesar. Yang Nikodemus tidak tahu adalah “akte kelahiran” Tuhan Yesus sebenarnya adalah di Betlehem namun karena ada perintah pembunuhan bayi berusia 2 tahun kebawah dan bila mereka hitung jumlah usia Yesus saat itu sulitlah bagi mereka untuk dapat menerima Betlehem sebagai kota kelahiran Yesus. Tapi Nikodemus tentunya juga melakukan pemeriksaan latar belakang siapa Yusuf dan Maria, ia tahu bahwa Maria dan Yusuf adalah keturunan Raja Daud.
Mesiah haruslah berasal dari garis keturunan Raja Daud (Yeremia 23:5) , Injil Matius menjelaskan asal dari “Raja Kerajaan Surga” secara rinci. Namun kita akan menemukan kesalahan dalam terjemahan yang mana bila hitung nanti dari pembuangan Babel hingga Yeshua hanya 13 keturunan bukannya 14 keturunan, hal ini membuka mata kita bahwa ada kemungkinan kesalahan terjemahan dalam Alkitab baik dalam bahasa Indonesia maupun kedalam bahasa Ibrani dan Yunani. Karena setelah diselidiki kebahasa Ibrani aslinya Yakub yang ditulis dalam Matius 1:16 sebenarnya adalah ayah dari Miriam bukan suami, karena pada waktu itu banyak orang bernama Yakub, pada Injil Matius urutan dari Abraham , Daud ( melalui istri Betseba ), Salomo hingga Maria adalah garis keturunan dari Maria, Maria adalah keturunan langsung dari Raja Daud, sedangkan garis keturunan yang ditulis dalam Injil Lukas adalah dari keturunan Yakub ayah Yeshua dari Natan anak Daud.
Dalam Mat 1:16 Yakub memperanakkan Yusuf suami Maria, yang melahirkan Yesus yang disebut Kristus
kata suami dalam bahasa aramic gevra yang artinya pria perkasa / mighty man, namun pada Mat 1:19 Karena Yusuf suaminya, seorang yang tulus hati dan tidak mau mencemarkan nama isterinya di muka umum, ia bermaksud menceraikannya dengan diam
kata suami digunakan kata ba’alayang artinya suami. Penterjemah Alkitab beranggapan bahwa kedua Yakub ini adalah sama, mereka memilih kedua kata aramic gevra dan ba’ala diterjemahkan dalam bahasa Yunani dengan satu kata yang sama yaitu aner yang artinya seseorang yang telah cukup usia. Penerjemah bahasa Inggris mengartikan aner sebagai suami, sehingga menyebabkan kesalahan matematika dalam garis keturunan pada Injil Matius, agrumentasi yang mendukung penemuan ini adalah:
-        Garis keturunan Yakub ayah Yeshua dijelaskan pada Injil Lukas, sehingga pada Injil Matius adalah garis keturunan Maria ibu Yeshua.
-        Yakub adalah keturunan dari Daud melalui Natan , Maria adalah keturunan dari Daud melalui Salomo
-        Yakub istri Miriam semata-mata adalah orang-tua asuh Yeshua, karena Yeshua bukan anak kandung Yakub, atau bila ingin lebih tega sedikit kita sebut Yakub adalah ayah tiri Yeshua.
-        Dalam Injil Lukas Yeshua sebagai Anak Manusia, dalam Injil Matius Yeshua Raja dari Kerajaan Surga.
Mengapa kesalahan ini terjadi? Sebenarnya kasus ini memperkuat teori bahwa Injil Matius aslinya adalah bahasa Ibrani bukan bahasa Yunani, dan Puji Tuhan sampai pada tahun 2012 telah terkumpul 28 manuskrip Injil Matius Ibrani Kuno bahasa asli dari Injil tersebut, 14 diantaranya ditemukan oleh Nehemia Gordon yang membantu Michael Rood dalam mencari kebenaran dari kasus ini, dalam 2 manuskrip terkuno yaitu Shem Tov Ibn Shaprut yang terlihat pada gambar dibawah pada bagian yang diberi warna putih adalah bahasa aslinya yang tertulis “Yoshep avi Miriam” yang artinya Yakub ayah Miriam .



Dua text Injil Markus Ibrani Kuno yang menuliskan “Yoseph avi Miriam”
Pantaenus, Clement of Alexandria, Cyril, Epiphanius, Eusebius, Irenaeus, Origen dan Jerome ahli-ahli sejarah gereja pada abad 2 sd 4 sepakat bahwa Injil Matius aslinya ditulis dalam bahasa Ibrani. Kemudian Injil Matius yang berbahasa Yunani aslinya disalin dari Injil Matius yang berasal dari bahasa Aramic, dan Injil Matius bahasa Aramic disalin dari Injil Matius bahasa Ibrani. Bukti dari itu adalah beberapa istilah Aramic masih menempel pada terjemahan Yunani, dan untuk menyelidiki suatu manuskrip berasal dari bahasa Ibrani atau tidak terdapat beberapa cara, salah satunya dengan memperhatikan susunan kalimat dan kata-kata, ternyata dalam manuskrip Ibrani biasa digunakan irama kesamaan konsonan seperti pada pantun tapi dengan arti yang mendalam, hal ini tidak bisa terjadi bila manuskrip tersebut aslinya dari bahasa lain yang diterjemahkan kedalam bahasa Ibrani. Nehemia Gordon menjelaskan tentang hal ini dalam rangkaian bukunya dan video pelajarannya yang dapat anda cari di youtube.com atau www.aroodawakening.tv.

Gambar dibawah untuk membantu anda menelusuri garis keturunan Yehsua.


No comments:

Post a Comment