Friday, May 1, 2015

Wilayah Israel pada sekitar jaman Injil ditulis dikuasai oleh Romawi , Negara Romawi berdiri sejak 509 SM (Sebelum Masehi) hingga 476 M ( Masehi ) , namun hingga saat ini kita masih bisa mengunjungi Negara tersebut yang lebih kita kenal sekarang dengan nama Italia.
Ponsius Pilatus menjadi Gubernur di Israel pada tahun 26 M dia adalah Gubernur ke 5 yang dikirim oleh Roma untuk memerintah wilayah Yudea , setelah kematian Raja Herodes Agung / Herod the Great  dan kekacauan yang ditimbulkan anaknya Archelaus Wilayah Yudea penting bagi Roma karena pendapatan dari pajak dari wilayah itu menjadi sumber pendapatan yang penting bagi kelangsungan pemerintahan di Roma, oleh karena itu pemunggut cukai pada jaman Injil adalah orang yang dibenci oleh bangsa Yahudi . Nama keluarga Pilatus berarti “Ahli dengan lembing” kemungkinan ayah dari Ponsius Pilatus ini adalah seorang Centurion dalam pimpinan Julius Caesar yang berjasa pada perang sehingga diberi kedudukan “Satria” pada pemerintahan Romawi , berbeda dengan ayahnya Ponsius Pilatus memilih karir politik hingga membawanya pada kursi Gubernur Yudea, selama pemerintahan Ponsius Pilatus wilayah Yudea relatif stabil dan berhasil membawa setoran pajak sesuai dengan harapan Roma , Ponsius Pilatus merupakan salah satu Gubernur yang cukup lama memerintah Yudea hingga tahun 36 M.
Pada saat Ponsius Pilatus memasuki pintu gerbang Jerusalem dengan membawa pasukan centurion berbaris di belakangnya membawa panji panji Kasiar Tiberius , Ponsius Pilatus memberikan signal yang jelas akan kedaulatan Romawi di kota Jerusalem dan ia memandang hina orang Yahudi dan terbukti selama pemerintahannya nanti ribuan orang Yahudi mati di salib hingga “komplain” resmi ditujukan kepada Kaisar Tiberius di Roma atas kebrutalan Ponsius Pilatus selama memerintah di Yerusalem . Pada saat itu ( sejak bangsa Yahudi kembali dari Babel ke Yerusalem ,baca : Ezra 7 ) Bangsa Yahudi tidak memiliki raja atau presiden atau senator atau perdana mentri , pada saat itu bangsa Yahudi melirik kepada pemimpin agama atau Imam Besar sebagai “pemimpin” , Kayafas adalah Imam Besar saat itu , Kayafas menjadi Imam Besar pada 18 M atas penunjukan Valerius Gratus gubernur sebelum Ponsius Pilatus , Kayafas adalah seorang yang kaya raya , kemungkinan besar kekayaan itu diperoleh dari ayah mertuanya Imam Besar Hanas , melalui kekayaan dan pengaruh keluarga tersebut ke 5 anak Hanas  juga akan menjadi Imam Besar hingga rubuhnya Bait Suci pada tahun 70 M diserang oleh Titus . Ke 5 anak Hanas adalah :Eleazar  Imam Besar periode 16-17 M Jonathan Imam Besar periode 36-37 M Theophilus Imam Besar periode 37-41M Matthias  Imam Besar periode 41-43M Annas Muda Imam Besar periode 62M beberapa komentar Alkitab mentafsirkan bahwa ke  5 orang saudara (ipar) Kayafas ini yang disebut dalam Lukas 16:28 ( perumpamaan orang kaya dan Lazarus yang miskin )sebab masih ada lima orang saudaraku, supaya ia memperingati mereka dengan sungguh- sungguh, agar mereka jangan masuk kelak ke dalam tempat penderitaan ini.
Hubungan antara Ponsius Pilatus dan Kayafas tidaklah harmonis , namun Ponsius Pilatus menjabat sebagai gubernur terlama di Yudea karena ada saling pengertian antara mereka bahwa selama pajak yang ditarik dari bangsa Yahudi terus mengalir ke Roma bangsa Yahudi silahkan menjalankan adat istiadatnya , mereka bisa merayakan hari hari raya Yahudi dan menjalankan ibadah sesuai kepercayaan mereka . Tercatat ada beberapa kejadian yang mengarah ke pemberontakan pada masa masa itu yaitu kira kira tahun 36 M seorang yang mengklaim dirinya “The Samaritan” mengumpulkan pengikut di gunung Gerizim dimana ia akan menyingkapkan “kapal suci” yang disembunyikan Musa di tempat itu, dengan segera tentara Romawi mendaki gunung Gerizim serta membasmi kelompok tersebut , akibat kejadian ini Ponsius Pilatus dipanggil kembali ke Roma untuk menjelaskan kejadian tersebut dan Ponsius Pilatus tidak pernah kembali lagi ke Yudea dan diasingkan di Gaul/ Perancis . Pada tahun 36 M itu pula Imam Besar Kayafas dihentikan oleh Roma jabatannya sebagai Imam Besar.Bila anda ke Yerusalem untuk berziarah sempatkan mampir ke Gereja Ecce Homo (behold the man – lihat orang ini) yang dibangun untuk mengenang usaha Pilatus dalam mencegah Yesus untuk disalib yang berdiri ditempat yang dipercayai sebagai lokasi dimana peristiwa tersebut terjadi (atau sekitar tempat itu).


Roma waktu itu diperintah oleh Kaisar Tiberius (memerintah dari 14 M – 37 M ) anak tiri dari Kaisar Agustus ( memerintah dari 27 SM – 14 M ),  Kaisar Agustus atau disebut juga Octavianus adalah pewaris sebutan “Caesar” yang diturunkan oleh Julius Caesar ( lahir 100 SM – 44 SM ) pada waktu ia meninggal , Julius Caesar meninggal akibat dibunuh oleh anggota senat Roma yang takut akan kekuasaan Julius Caesar atas mereka yang semakin hari semakin besar , Julius Caesar adalah anggota senat dan juga jendral yang memimpin ratusan ribu tentara centurion romawi , nama besar Julius Caesar ditulis dalam buku sejarah hingga saat ini bahkan banyak film dibuat untuk menceritakan beberapa kejadian penting pada masa hidupnya dan wafatnya , bila anda Google “Et tu, Brute ?” anda akan terseret dalam riset mendalam mengenai Julius Caesar , dimana kita akan mengetahui bahwa Julius Caesar memimpin ratusan ribu tentara romawi menaklukan Gaul ( Perancis ) , Spaniard ( Spanyol ) , bahkan memberikan pelajaran kepada Germania ( German dan sekitarnya ) untuk mengirim “pajak” dan takluk kepada pemerintah Romawi , pada jaman Julius Caesar wilayah kekuasaan Romawi meluas hingga Perancis , Spanyol , Afrika bagian utara, Siria , Jordan dan Israel . 


Julius Caesar dalam menaklukan Gaul terlibat perang yang bermandi darah , hampir 1 juta orang Gaul meninggal dan 1 juta orang Gaul menjadi budak dari sekitar 4 juta orang penduduk Gaul saat itu , kehebatan tentara romawi saat itu yang disebut Centurion sangat terkenal dan ditakuti negara-negara sekitar wilayah Romawi , tentara Centurion dilatih militer dengan keras dan disiplin tinggi , mereka berusia dibawah 45 tahun , sanggup berjalan berkilo-kilometer sehari sambil membawa perbekalan sekitar 20-30kg perorang , mereka mahir dalam mengunakan pedang , lembing , panah , terlatih menunggang kuda sambil mengunakan berbagai macam senjata , bahkan seorang Centurion harus bisa berenang , tidak hanya secara fisik dan keahlian dilatih dengan kedisiplinan yang tinggi , mereka juga bisa mengutip puisi-puisi dan literature penting saat itu , suatu keahlian yang sangat erat kaitannya dengan strategi perang . Dengan mahir baca tulis serta fasih dengan literatur penting rantai komando dibawah Julius Caesar sangat jelas dan cepat dalam memberikan perkembangan terbaru dari garis depan hingga ke kantong kantong barak di seluruh wilayah Romawi . Seorang Centurion rata rata membunuh 10 orang musuh dalam perang di Gaul , mereka juga mahir dalam penyiksaan serta memberi contoh menakutkan bagi musuh bila mencoba coba untuk melawan Romawi , termasuk memberi peringatan mengerikan kepada budak dan kriminal , contoh nya mereka “menemukan” hukuman mati dengan ditenggelamkan , memasukan orang kedalam karung penuh scorpion serta memenggal kepala kemudian , cambuk dengan ujung kaitan besi dan “mengembangkan” teknik hukuman salib yang sangat mengerikan .
Walau memiliki rasa percaya diri yang besar namun orang Romawi waktu itu sangat percaya pada dewa-dewa dan ramalan-ramalan , mereka sangat percaya tahyul serta memiliki banyak  tempat tempat penyembahan dewa dewa / berhala diberbagai tempat di wilayah Roma , salah satu dari banyak contoh adalah peringatan istri Julius Caesar atas mimpi buruk yang dapatnya  yaitu kematian Julius Caesar . 
Karena pemerintah Romawi memerintah dengan tangan besi banyak pemberontakan diberbagai wilayah Romawi , salah satu yang terdekat dengan ibukota Roma adalah pemberontakan budak dan gladiator yang dipimpin oleh Spartacus sekitar tahun 72 SM yaitu di wilayah Capua ( 25 km sebelah utara Naples , Italia ) dan pada tahun 71 SM pemerontakan ini berhasil dipadamkan dan sekitar 6000 pemberontak disalibkan dari Capua hingga Roma . Sekitar tahun 6 M sekitar perayaan Paskah, terjadi pemberontakan oleh orang Yahudi melawan pemerintah Romawi dan 2000 lebih orang Yahudi disalibkan, konon para korban harus bergantian menunggu pengunaan salib karena keterbatasan kesedian kayu salib untuk menyalibkan mereka. Sungguh suatu cara mati yang sangat mengerikan dan penuh teror.Dari bukti sejarah kita mengetahui bahwa pada jaman Yesus mati dengan cara disalibkan adalah suatu tindakan tidak berperi kemanusiaan dan tidak digunakan lagi setelah pemerintahan Konstantin.

No comments:

Post a Comment